Kompres Dingin untuk Penderita Lupus dari Elvira Sari Dewi

Mendengar penyakit lupus, banyak orang yang sangat khawatir, pasalnya sampai saat ini penyakit tersebut belum ada obatnya. Seperti yang dialami, oleh Elvira Sari Dewi, perempuan energik ini pun sempat shock saat mengetahui dirinya merupakan odapus atau orang dengan penyakit lupus. 

Perempuan yang akhirnya dekat dengan penyakit dan pasien lupus ini sempat tidak percaya. Apalagi saat mendengar vonis tersebut, Elvira masih sangat muda dan bercita-cita untuk menjadi seorang dokter. Sedang penderita lupus mempunyai keterbatasan aktivitas karena harus menjaga kondisi tubuh agar tidak drop.

Mengenal Lupus, Penyakit yang Diderita Elvira Sari Dewi

Tubuh setiap orang secara alami mempunyai imunitas sehingga mampu melawan kuman penyakit yang masuk agar tidak mudah jatuh sakit. Berbeda dengan penderita lupus, justru imunitas tersebut menyerang tubuh dan menyebabkan penderitanya mengalami autoimun. Ini yang menjadikan kondisi tubuhnya sangat lemah. Dalam kondisi fit saja odapus mudah sakit, apalagi pada saat drop.

Lupus merupakan penyakit dengan seribu wajah, artinya sangat sulit dideteksi. Penyebabnya karena tidak ada gejala yang spesifik muncul pada penderita. Indikasi lupus bisa sangat banyak dan masing-masing pasien berbeda. 

Hal ini menjadikan pasien seringkali tidak bisa segera mendapat penanganan dan baru mengetahui kondisi autoimun setelah menjadi parah. Kondisi psikologis yang dialami oleh penderita, baik karena serangan dari penyakit itu sendiri maupun karena memikirkan penyakit yang belum ada obatnya tersebut, bisa menyebabkan pasien stres dan kondisi tubuhnya bertambah drop.

Dalam kondisi yang lebih parah, pasien dapat mengalami gangguan emosi yang turun naik tanpa sebab, delusi hingga gangguan psikologis. Hal ini juga dialami oleh Elvira. Bahkan karena penyakit lupus, perempuan yang berhasil menyelesaikan pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Brawijaya atau FK UB ini sempat drop selama satu tahun dan keluar masuk rumah sakit. 

Kompres Dingin untuk Penderita Lupus

Elvira cukup paham apa yang dirasakan oleh penderita lupus karena mengalami sendiri. Setelah bisa menerima kenyataan dengan penyakit yang dideritanya, dokter alumni dari Universitas Brawijaya ini berusaha mencari solusi untuk dirinya dan untuk semua penderita lupus. 

Salah satu masalah yang dialami oleh penderita lupus yang cukup mengganggu adalah stres tingkat tinggi. Menurut Elvira ini harus segera diatasi. Pada saat berwisata ke Coban Rondo di tahun 2012, Elvira merasakan bahwa kesejukan alam di destinasi tersebut mampu menenangkan pikiran dan bisa mengurangi penderitaan odapus. 

Perempuan yang sudah mengalami naik turun semangat karena lupus ini kemudian berpikir bagaimana agar kesejukan tersebut dapat dirasakan oleh semua odapus tanpa harus selalu pergi ke tempat wisata yang membutuhkan biaya dan waktu. 

Setelah melalui pengamatan dan tahap uji coba, Elvira menemukan kompres dari bahan alami yang bisa digunakan kapan saja, berasal dari gel ungu ubi jalar atau singkong yang memang sudah digunakan untuk menghilangkan panas. Kompres dari gel singkong tersebut kemudian dikenal dengan nama samcho. 

Elvira pun melakukan uji coba samcho terhadap penderita lupus dan terbukti mampu mengurangi beban penyakit yang dideritanya. Kompres alami ini dapat digunakan oleh semua odapus kecuali yang mempunyai keluhan alergi dingin. Cara menggunakan juga sangat mudah. Cukup menempelkan di dahi selama sekitar 20 menit sebelum tidur. 

Dukungan dari Banyak Pihak

Hasil temuan Elvira ini ternyata banyak mendapat apresiasi. Bu dokter cantik ini kemudian juga mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak. Bukan hanya untuk survive sebagai odapus, tetapi juga kontribusinya terhadap semua pasien. 

Bahkan Elvira kemudian juga mendapat kesempatan untuk menjadi aktivis di Yayasan Kupu Parahita. Parahita adalah yayasan yang beranggotakan odapus di berbagai kota di Jawa Timur dengan tujuan untuk berbagi ilmu dan informasi tentang lupus. Selain itu, di yayasan yang didirikan di kota Malang pada tanggal 26 Juli 2008 ini banyak pihak yang saling support agar terus survive

Mendirikan Pusat Kajian Lupus

Totalitas Elvira terhadap odapus tidak diragukan lagi. Pada tahun 2015 bersama pakar lupus, Profesor Handono dan Profesor Kusworini, Elvira mendirikan Pusat Kajian Lupus.

Sebagai bentuk penghargaan, Elvira mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan S2 Fasttrack dari Kemendikbud dan menempuh pendidikan Program Magister Ilmu Biomedik (PMB) di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. 

Yayasan Kupu Parahita pun memberi kepercayaan kepada Elvira untuk menjadi pemimpin pada tahun 2017. Di bawah kepemimpinan Elvira, Parahita menjadi pusat pengobatan, penelitian, pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat tentang lupus dan terus menebar manfaat hingga saat ini. 

Lupus tidak mematahkan semangat hidup Elvira, bahkan menjadi penyemangat untuk berbagi dan berkontribusi bagi sesama. Kiprah Elvira ini yang mengantarkannya mendapatkan apresiasi dari Astra melalui Satu Indonesia Award atau SIA. SIA merupakan penghargaan yang diberikan oleh Astra kepada masyarakat yang berkontribusi membawa perubahan. 

Tinggalkan komentar

Do not miss this experience!

Ask us any questions