Perbedaan Robusta dan Arabika, Pecinta Kopi Wajib Tahu 

Bagi para pecinta kopi, memilih jenis kopi yang tepat adalah hal yang penting. Dua jenis kopi yang paling sering kita temui adalah Robusta dan Arabika. Masing-masing memiliki karakteristik yang unik, sehingga menghasilkan cita rasa yang berbeda. 

Contents

Mengapa Secangkir Kopi Bisa Begitu Berbeda?

Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa secangkir kopi bisa terasa begitu berbeda, meskipun berasal dari biji kopi yang sama? 

Jawabannya terletak pada varietas kopi yang digunakan. Kopi Robusta dan Arabika adalah dua varietas kopi yang paling populer di dunia. Keduanya memiliki karakteristik yang sangat berbeda, mulai dari rasa, aroma, hingga kandungan kafeinnya.

Perbedaan Robusta dan Arabika

Sesama pecinta kopi, saya dan suami seringkali adu pendapat mana yang lebih disukai, antara kopi Arabika dan Robusta. Biasanya, alasan kami cukup sederhana dalam memilih kopi favorit. “ Arabika itu manis, Robusta itu pahit.”

Atau kadang tergantung pada harga jika  “Arabika itu harganya mahal, kalau Robusta lebih murah.” Biasalah emak-emak, pasti pilihnya yang murah, tapi berkualitas. Ada yang sama nggak? Hehehe

Tapi, apakah cukup itu saja yang bikin beda kopi Robusta dan Arabika? Tentu tidak dong. Masih ada beberapa faktor utama yang menyebabkan perbedaan rasa pada kedua kopi tersebut, di antaranya:

1. Bentuk Biji

Meskipun perbedaan bentuk biji kopi Robusta dan Arabika mungkin tampak sepele, namun hal ini sebenarnya mencerminkan perbedaan karakteristik dari kedua jenis kopi tersebut yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari genetik hingga kondisi lingkungan tumbuh.

Biji Kopi Arabika

Ciri-ciri biji Arabika umumnya lonjong atau oval, dengan lekukan yang lebih dalam di bagian tengah biji. Bentuknya seringkali dibandingkan dengan almond.

Sedangkan untuk ukurannya cenderung lebih besar dibandingkan biji Robusta. Dengan permukaan biji yang lebih halus dan memiliki garis-garis yang lebih jelas.

Biji Kopi Robusta

Ciri-ciri bentuk biji kopi Robusta lebih bulat dan cenderung lebih kecil dibandingkan Arabika. Lekukan di bagian tengah biji juga kurang dalam.

Dengan ukurang yang lebih kecil dan lebih seragam dibandingkan Arabika, serta memiliki permukaan biji seringkali lebih kasar dan memiliki tonjolan-tonjolan kecil.

2. Cara Tanam 

Meskipun keduanya adalah tanaman kopi, namun kopi Robusta dan Arabika memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga cara penanamannya pun berbeda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh faktor genetik, adaptasi terhadap lingkungan, serta tujuan produksi.

Ketinggian Tempat Tumbuh

Kopi Arabika lebih menyukai dataran tinggi dengan ketinggian 800-1700 meter di atas permukaan laut. Suhu yang sejuk dan tanah yang subur di daerah pegunungan sangat cocok untuk pertumbuhan kopi Arabika.

Sementara karakteristik kopi Robusta lebih adaptif dan dapat tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Kopi Robusta lebih tahan terhadap suhu panas dan kondisi tanah yang kurang ideal.

Curah Hujan

Arabika membutuhkan curah hujan yang cukup merata sepanjang tahun, sekitar 1.500-3.000 mm per tahun. Sedangkan Robusta lebih toleran terhadap kondisi kering dan dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan yang lebih rendah.

– Suhu

Beda Arabika dan Robusta juga bergantung pada suhu. Arabika lebih menyukai suhu yang sejuk, berkisar antara 15-24 derajat Celsius. Suhu yang terlalu panas dapat menghambat pertumbuhan dan kualitas biji kopi.

Sedangkan Robusta lebih tahan terhadap suhu panas, dapat tumbuh dengan baik pada suhu antara 24-30 derajat Celcius.

Jenis Tanah

Kopi Arabika sangat selektif terhadap lingkungan tumbuhnya. Arabika hanya tumbuh optimal di tanah yang kaya humus dan gembur.

Berbeda dengan kopi Robusta yang lebih adaptif, jenis kopi ini dapat tumbuh subur di berbagai jenis tanah, termasuk tanah yang kurang subur.

Perawatan

Kopi Arabika memiliki kerentanan yang lebih tinggi terhadap serangan hama dan penyakit, sehingga membutuhkan upaya perawatan yang lebih intensif, seperti pemangkasan, penyiangan, dan pengendalian hama penyakit secara teratur.

Sebaliknya, kopi Robusta memiliki ketahanan alami yang lebih baik, sehingga perawatannya relatif mudah dapat dilakukan dengan interval yang lebih jarang.

3. Cita Rasa dan Aroma 

Kopi Robusta umumnya memiliki rasa yang lebih kuat, pahit, dan sedikit asam. Rasa yang khas dari Robusta sering digambarkan sebagai rasa kacang-kacangan atau sedikit seperti cokelat hitam.

Sementara aromanya cenderung lebih earthy (seperti tanah) dan nutty (seperti kacang). Beberapa orang juga mendeteksinya memiliki aroma yang sedikit seperti karet.

Sedangkan rasa kopi Arabika memiliki profil rasa yang lebih kompleks dan beragam. Rasa manis, asam, dan sedikit buah-buahan sering ditemukan pada kopi Arabika. Beberapa varietas Arabika bahkan memiliki rasa yang floral atau seperti cokelat.

Dengan aromanya lebih lembut dan seringkali memiliki nuansa floral, buah-buahan, atau cokelat. Variasi aromanya sangat tergantung pada asal biji kopi dan proses pengolahannya.

4. Komposisi lemak dan gula

Arabika Memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi, sekitar 60%. Lemak ini memberikan kontribusi pada rasa yang lebih kaya dan kompleks pada kopi Arabika.

Sementara kandungan gula kopi Arabika dua kali lipat lebih banyak daripada kopi Robusta. Gula ini memberikan rasa manis alami yang khas pada banyak varietas Arabika.

Selain itu, kandungan kafein pada kopi Robusta sekitar 2,7%, jauh lebih tinggi daripada kopi Arabika yang hanya 1,5%. Hal inilah yang membuat rasa kopi Robusta lebih ringan dan kurang berlemak. 

5. Kandungan Kafein

Kopi Robusta dan Arabika memiliki profil kafein yang sangat berbeda. Robusta mengandung kafein hampir dua kali lebih banyak dibandingkan Arabika, yakni sekitar 2,7% dibandingkan 1,5%.

Tingkat kafein yang tinggi inilah yang memberikan rasa pahit yang lebih dominan pada kopi Robusta. Sementara itu, Arabika dengan kandungan kafein yang lebih rendah cenderung menghasilkan rasa yang lebih lembut dan kompleks. 

Kesimpulan

Baik Robusta dengan karakternya yang kuat dan berkafein tinggi, maupun Arabika dengan rasa yang lebih lembut dan kompleks, keduanya memiliki pesona tersendiri.

Dengan memahami perbedaan mendasar antara keduanya, kamu dapat lebih menghargai kekayaan rasa di dunia kopi. So, jangan ragu untuk menjelajahi berbagai jenis kopi dan menemukan kopi favoritmu.

Tinggalkan komentar

Do not miss this experience!

Ask us any questions